STUDI KONSTRUKSI
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Pusat
Bahasa Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, 2003. Menjabarkan beberapa
istilah atau kata sebagai berikut :
a.
Studi adalah penelitian ilmiah, kajian atau
b.
Konstruksi adalah Susunan (model atau tata
letak) pada suatu bangunan
c.
Bangunan adalah suatu yang dibangun atau
didirikan (rumah, gedung menara mebel dan lainnya).
Jadi studi konstruksi adalah kajian ilmiah yang menyangkut
pada susunan atau model dan tata letak suatu bangunan, jika dalam Ilmu Disain Interior
konstruksi yang dimaksud adalah konstruksi mebel (furniture).
Yang harus dilakukan dalam melakukan studi konstruksi adalah
sebagai berikut :
1.
Membuat
Sketsa
Sketsa (gambar rancangan)[1] tentang produk yang akan dibuat, menentukan
titik-titik berat yang membuat mebel yang akan dibuat menjadi kokoh, kuat dan
seimbang.
Untuk membuat sketsa biasanya kita tidak bekerja sendiri, ada bagian
tertentu sebagai referensi kira dalam menentukan konstruksi nantinya, sehingga
diperlukan kerja team.
Sketsa yang kita buat diperlihatkan ke bagian produksi (Jika di Pabrik)
dan atau ke tukang kayu (jika di industri rumahan), sketsa tersebut kemudian di diskusikan
untuk menentukan jenis konstruksi dan asesoris yang dipilih atau dibuat.
2.
Menentukan
Jenis Konstruksi
Dalam menentukan konstruksi yang akan dipilih, ada berapa pertimbangan
yaitu, apakah mebel yang kita rancang jika berada didalam rumah bisa masuk
rumah dengan keadaan pintu rumah dibuka antara 70-90cm atau lebih, bagaimana
jika mebel yang kita buat berada dilantai atas dengan keadaan tangga yang
lebarnya antara 60-120cm atau lebih lebar lagi, jadi pertimbangan untuk memilih
konstruksi di tentukan oleh keadaan
bangunan tempat mebel yang telah kita sketsa nantinya. Ada beberapa jenis konstruksi
yang harus kita tahu untuk membuat mebel sehingga mebel tersebut dapat berguna
dan masuk dalam ruangan apapun, Jenis konstruksi dibagi dalam 4 macam yaitu :
a.
Knowk down (bongkar pasang)
Merupakan konstruksi yang secara keseluruhan komponennya dapat dibongkar
pasang. (contoh tempat tidur/unit dipan)
Komponen yang dapat dibongkar pasang |
b.
Semi knowk down
Merupakan konstruksi yang secara keseluruhan komponennya adalah bongkaran,
tetapi setelah dipasang menjadi permanen. (contoh unit lemari dan lainnya).
Unit dengan kaki dan top table terpisah |
c.
Semi Permanen
Merupakan konstruksi yang sudah permanen pada setiap unitnya dan dirangkaikan
menjadi bentuk tertentu, tetapi setelah dipasang menjadi permanen dan atau dapat
dibongkar kembali menjadi unit permanen.
Kontruksi dengan Top table dan lis kaki yg terpisah |
Unit sebelum disatukan |
Unit setelah disatukan |
d.
Permanen (tetap)
Tukang kayu yang profesional akan tahu jenis konstruksi mebel yang akan
dibuatnya, berbeda dengan tukang pabrikan yang hanya melihat gambar, konstruksi
ditentukan oleh kepala produksinya.
3. Menentukan
Dan Atau Merancang Asesoris
Asesoris merupakan bagian pendukung dari suatu konstruksi mebel, di mana
asesoris dapat berfungsi sebagai pelengkap seperti tarikan, kunci dan lainnya
atau bagian dari konstruksi itu sendiri seperti engsel, rel laci dan lainnya.
Terkadang asesoris yang kita maksud tidak dijumpai di pasaran (tidak
dijual bebas), untuk pabrik besar rata-rata asesoris yang diinginkan dipesan
dari pabrik asesoris dengan jumlah tertentu sehingga perlu desain khusus untuk
membuat asesoris pendukung mebel rancangan.
Studi ini saya dapat dari pengalaman kerja di Pabrik mebel Garden Furniture.
[1] Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi III, Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, Balai
Pustaka, Jakarta 2003, Hal.1079
Tidak ada komentar:
Posting Komentar